BERKABAR.COM – Ternyata sebelum mahasiswa UI yang bernama Muhammad Hasya Atallah Saputra dijadikan tersangka, polisi sempat paksa opsi damai terkait kasus kecelakaan.
Seusai kejadiaan naas yang menewaskan mahasiswa UI yang akrab dipanggil Hasya, pihak keluarga sempat mengajukan mediasi kepada keluarga.
Namun saat proses ini terjadi, keluarga dari Hasya untuk sementara dipisahkan oleh kuasa hukumnya.
Menurut keterangan dari Dwi Syafiera Putri selaku ibu dari Hasya mengatakan bahwa beberapa petinggi polisi memaksa untuk opsi damai.
Polisi tersebut memberikan opsi damai ini dikarenakan kondisi dari Hasya sedang sangat lemah seusai kecelakaan.
“Sudah, Bu. Damai saja. Karena posisi anak ibu ‘sangat lemah’,” kata Putri mengulangi perkataan salah satu petinggi polisi dikutip dari Kompas, 28 Januari 2023.
Putri mengaku heran dengan istilah ‘Lemah’ yang digunakan oleh polisi karena dalam kejadian tersebut sang anak justru meregang nyawa.
“Saya sih enggak bilang (saat itu) kami diintimidasi, tetapi saya merasa kami berdua seperti disidang saat proses mediasi,” papar Putri.
Sebelumnya, alasan pihak kepolisian menetapkan Hasya sebagai tersangka dalam kecelakaan yang menewaskan dirinya ini karena kelalaian yang ia buat sendiri.
Latif Usman yang merupakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar pun menjelaskan alasan mengapa mahasiswa UI ini ditetapkan sebagai tersangka.
Menurut Latif, Hasya meregang nyawa akibat kelalaian yang ia buat sendiri sehingga bukan salah dari pensiunan Polri yang kebetulan lewat di daerah lokasi kejadian.
“Jadi dia menghilangkan nyawa sendiri karena kelalaian sendiri,” kata Latif.
(***)
