Berkabar.com, 23 Maret 2023 – Selama ini banyak orang beranggapan bahwa waktu imsak adalah penanda semua aktivitas makan dan minum harus berhenti.
Namun hal ini kurang tepat karena sebenarnya saat memasuki waktu imsak, umat muslim masih diizinkan untuk makan dan minum.
Supaya lebih yakin dengan jawaban pertanyaan tentang makan dan minum setelah masuk waktu imsak diperbolehkan atau tidak. Simak penjelasan di bawah ini.
Pertanyaan tentang hal ini sering sekali ditanyakan saat memasuki bulan Ramadhan padahal konsep imsak juga ada di puasa sunnah lainnya.
Dikutip dari laman NU Online, Syekh Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al-Mawardina telah menjawab dan menjelaskan secara sederhana pertanyaan banyak orang ini.
Pada kitabnya berjudul Al-Iqna’ Fil Fiqhi Asy-Syafi’i pada halaman 74 menjawab secara gamblang kapan waktu harus menghentikan aktivitas makan dan minum serta memulai puasa.
وزمان الصّيام من طُلُوع الْفجْر الثَّانِي إِلَى غرُوب الشَّمْس لَكِن عَلَيْهِ تَقْدِيم الامساك يَسِيرا قبل طُلُوع الْفجْر
Artinya, “Waktu berpuasa adalah dari terbitnya fajar kedua sampai tenggelamnya matahari. Akan tetapi (akan lebih baik bila) orang yang berpuasa melakukan imsak (menghentikan makan dan minum) sedikit lebih awal sebelum terbitnya fajar.”
Jika ditarik dari penjabaran tersebut, maka saat memasuki waktu imsak, umat muslim masih diperbolehkan untuk makan dan minum.
Namun semua mengonsumsi sesuatu harus benar-benar berhenti ketika adzan subuh sudah dikumandangkan.
Bukan tanpa alasan para ulama menciptakan konsep imsak ini. Hal ini dibuat agar umat muslim bisa lebih berhati-hati saat melakukan sahur.
Selain itu, para ulama juga memberikan perkiraan waktu imsak 10 menit sebelum adzan subuh dikumandangkan sehingga umat muslim tidak berhenti mendadak ketika melakukan sahur.
(***)
