Top Mortar Semen Instan
Home News Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT: Pembuluh Darah Pecah

Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT: Pembuluh Darah Pecah

0
Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan Keringanan UKT (Foto: Instagram @fis_uny)

BERKABAR.COM – Kabar memilukan hadir dari mahasiswi UNY yang meninggal dunia saat perjuangkan keringanan UKT.

Mahasiswi UNY yang meninggal dunia saat perjuangkan keringanan UKT ini bernama Riska. Riska sendiri berasal dari keluarga yang kurang mampu namun ia berprestasi.

Cerita mahasiswi UNY yang meninggal dunia saat perjuangkan keringanan UKT ini ditulis oleh salah satu teman Riska yang bernama Ganta Semendawi.

Ganta menuliskan kisah perjuangan dari Risma yang ingin meringankan UKT di UNY ini pada akun Twitter pribadinya @rgantas.

Dalam cuitannya, Ganta mengatakan bahwa Riska telah meninggal sejak 9 Maret 2022 yang lalu namun kisah ini masih membekas diingatnya.

Riska adalah mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNY angkatan 2020 yang memiliki beban membayar UKT sebesar Rp 3.1 juta.

Ganta menggambarkan pribadi Riska adalah gadis yang ceria dan sangat legowo karena ia harus berjalan kemanapun ia pergi karena tidak memiliki biaya untuk naik ojek.

“Ia sudah mengisi nominal pendapatan yang sesuai dengan kondisi ekonominya. Tetapi, saat diminta mengupload beberapa berkas, ia tidak punya laptop. Sehingga ia meminjam hp tetangganya di desa,” tulis Ganta dikutip dari Twitternya.

Riska terus memperjuangkan penurunan UKT namun akhirnya hanya berhasil di potong hingga Rp 500.000 sehingga total UKT yang harus dibayarkan oleh Riska adalah Rp 2,7 juta.

Angka yang masih terlalu mahal untuk dibayarkan kedua orang tua Riska yang bekerja sebagai tukang sayur. Belum lagi, ia memiliki empat adik..

Hingga akhirnya Riska memutuskan untuk berhenti berkuliah sementara waktu untuk bekerja dan mencari uang guna membayar UKTnya.

Namun, pada tanggal 9 Maret 2022 Ganta mendengar kabar bahwa temannya yang tangguh tersebut harus kalah dari penyakit Hipertensi yang menyerang Riska.

“Setelah beberapa waktu tidak kuliah, tiba-tiba muncul kabar ia sedang kritis di RS. Pembuluh darah di otaknya pecah,” papar Ganta.

“Selama ini dia mengidap hipertensi yang amat buruk. Ancaman putus kuliah kian memperburuk keadaannya,” lanjutnya.

(***)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version